Maka melalui Perda Nomor 7 Tahun 2009 tentang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2008 - 2013) maka ditetapkanlah visi " Menjadikan Bantaeng sebagai Wilayah Terkemuka dengan Berbasis Desa Mandiri ".
Kini giliran pelaksanaan..Dimana dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat Desa/Kelurahan untuk merencanakan pembangunannya sehingga rantai kemiskinan dan pemerataan pembangunan pun mulai teratasi. Melalui BUMDES, maka program 1 Milyar ini dilaksanakan.Semoga harapan dan angin segar ini dapat berlanjut terus.
*****
Bantaeng, 7/10 – Personil pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dari 46 desa di seluruh kecamatan se Kabupaten Bantaeng kini mulai dilatih. Tahap awal pelatihan dilakukan terhadap bendaharawan Bumdes.
Pelatihan yang dilakukan bekerjasama Acces AusAID tersebut dilangsungkan di Hotel Ahriani, Bantaeng, Rabu (7/10). Pelatihan yang dibuka Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah tersebut akan berlangsung hingga 10 Oktober 2009.
Bupati mengaku bangga dengan persiapan yang dilakukan terhadap rencana pelaksanaan Bumdes. Ia berharap, 2010 Bumdes sudah bisa jalan dan menjadi lokomotif penggerak ekonomi desa.
Menurut Bupati Nurdin Abdullah, bila Bumdes bisa berjalan, Kabupaten Bantaeng akan menjadi daerah pertama di Indonesia. Meski masih dalam tahap belajar, namun sudah banyak daerah yang menyatakan minat untuk melakukan study banding.
Karena itu, Nurdin berharap, pengelola Bumdes memanfaatkan kesempatan untuk menimba ilmu agar dapat diterapkan dengan baik sehingga mampu menyerap potensi desa yang selama ini sulit menembus pasar.
‘‘Kalau bisa Bumdes menjadi penyangga hasil pertanian,’’ terangnya seraya mengemukakan rencana penempatan dana Rp 100 juta untuk setiap Bumdes untuk menunjang kegiatan badan usaha tersebut.
‘’Bangun manajemen transparan agar masyarakat tani bisa mengikuti perkembangan pasar,’’ tambah Bupati Bantaeng yang mengatakan, setiap kecamatan dilengkapi gudang untuk menampung pupuk dan produksi lainnya.
Bila semua rencana berjalan baik, ekonomi desa akan membaik karena uang akan beredar di desa. Khusus untuk Bumdes di Ulu Ere, Nurdin mengingatkan untuk mengantisipasi produksi strawberry, apel dan bunga yang sedang dikembangkan di kecamatan yang akan dijadikan kawasan agro wisata tersebut.
Bila Bumdes dapat mengelolah potensi tersebut dengan baik, tidak tertutup kemungkian dilakukan ekspor bunga ke mancanegara. Namun tahap awal, kita penuhi dulu kebutuhan bunga di Kota Makassar, ujarnya.
Ia juga mengemukakan peningkatan nilai tambah produksi strawberry, apel dan kakao yang bisa dijadikan selesai, permen dan semacamnya. Hal itu bisa dilakukan Bumdes, tambahnya sembari mengemukakan pentingnya kemasan.
Bila kemasannya bagus, harganya juga akan bagus. Dengan begitu, masyarakat akan sejahtera dan pada akhirnya akan memenuhi kewajibannya, terang Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah.
Pelatihan yang dilakukan bekerjasama Acces AusAID tersebut dilangsungkan di Hotel Ahriani, Bantaeng, Rabu (7/10). Pelatihan yang dibuka Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah tersebut akan berlangsung hingga 10 Oktober 2009.
Bupati mengaku bangga dengan persiapan yang dilakukan terhadap rencana pelaksanaan Bumdes. Ia berharap, 2010 Bumdes sudah bisa jalan dan menjadi lokomotif penggerak ekonomi desa.
Menurut Bupati Nurdin Abdullah, bila Bumdes bisa berjalan, Kabupaten Bantaeng akan menjadi daerah pertama di Indonesia. Meski masih dalam tahap belajar, namun sudah banyak daerah yang menyatakan minat untuk melakukan study banding.
Karena itu, Nurdin berharap, pengelola Bumdes memanfaatkan kesempatan untuk menimba ilmu agar dapat diterapkan dengan baik sehingga mampu menyerap potensi desa yang selama ini sulit menembus pasar.
‘‘Kalau bisa Bumdes menjadi penyangga hasil pertanian,’’ terangnya seraya mengemukakan rencana penempatan dana Rp 100 juta untuk setiap Bumdes untuk menunjang kegiatan badan usaha tersebut.
‘’Bangun manajemen transparan agar masyarakat tani bisa mengikuti perkembangan pasar,’’ tambah Bupati Bantaeng yang mengatakan, setiap kecamatan dilengkapi gudang untuk menampung pupuk dan produksi lainnya.
Bila semua rencana berjalan baik, ekonomi desa akan membaik karena uang akan beredar di desa. Khusus untuk Bumdes di Ulu Ere, Nurdin mengingatkan untuk mengantisipasi produksi strawberry, apel dan bunga yang sedang dikembangkan di kecamatan yang akan dijadikan kawasan agro wisata tersebut.
Bila Bumdes dapat mengelolah potensi tersebut dengan baik, tidak tertutup kemungkian dilakukan ekspor bunga ke mancanegara. Namun tahap awal, kita penuhi dulu kebutuhan bunga di Kota Makassar, ujarnya.
Ia juga mengemukakan peningkatan nilai tambah produksi strawberry, apel dan kakao yang bisa dijadikan selesai, permen dan semacamnya. Hal itu bisa dilakukan Bumdes, tambahnya sembari mengemukakan pentingnya kemasan.
Bila kemasannya bagus, harganya juga akan bagus. Dengan begitu, masyarakat akan sejahtera dan pada akhirnya akan memenuhi kewajibannya, terang Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah.
*****
Bantaeng, 7/10 – Jika tak ada aral melintang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH). Pembangkit berkapasitas 25 kW dan akan menghabiskan anggaran APBN Rp 1,4 miliar dan APBD Rp 1 miliar tersebut berlokasi di Desa Kampala, Kecamatan Ere Merasa.
Pembangkit yang akan memanfaatkan air Sungai Jambi tersebut mampu menyinari 162 rumah, kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Perintamben) Kabupaten Bantaeng Ir Abd Rasyid.
Sebagai tanda akan dimulainya pembangunan pembangkit itu, Ketua Tim Sosialisasi dan Evaluasi Kegiatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Daerah Tertinggal (P2IPDT), Sofyan Johan bersama Kasubdit Identifikasi dan Analisis, Deputy Bidang Peningkatan Infrastruktur Kementerian Daerah Tertinggal, Rafdinal dan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah meninjau kesiapan lahan, Rabu (7/10).
Rafdinal mengatakan, tender pembangunan PLTMH Jambi sudah dilakukan di Jakarta. Ia berharap, Oktober 2009 pekerjaan konstruksinya sudah bisa dimulai. Karena itu, masyarakat disekitar diharapkan dapat membantu kelancaran pekerjaan sekaligus menjaga keamanannya agar pembangunan pembangkit listrik ini bisa dirampungkan hingga Desember 2009.
‘’Setelah pembangunannya rampung, saya berharap masyarakat dapat menjaga kelangsungannya agar fasilitas kelistrikan ini bisa dimanfaatkan berkelanjutan,’’ terangnya.
Rafdinal juga menyambut baik keinginan Bupati Bantaeng untuk memberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk mengelola pembangkit yang diharapkan membantu masyarakat desa memperoleh penerangan listrik.
Menyinggung soal keterbatasan waktu, ia meminta dinas dan lembaga terkait memperhatikan jadwal kegiatan pekerjaan proyek sebab sebagian besar peralatan tinggal dipasang. ‘’Perhatikan jadwal kegiatan proyek dengan baik agar pekerjaan bisa dilakukan tepat waktu,’’ pintanya.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah yang juga didampingi Kepala Bappeda HM Yasin MT menyambut baik perhatian Kementerian Daerah Tertinggal (PDT) terhadap pembangunan pembangkit listrik di daerah ini.
‘’Masalah listrik merupakan masalah nasional, namun kehadiran PLTMH diharapkan secara bertahap seluruh desa bisa melakukan mandiri energi dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada,’’ urainya.
Menurut bupati, hingga kini baru sekitar 50 persen dari 170 ribu penduduk Kabupaten Bantaeng yang menikmati aliran listrik PLN. Karena itu, kehadiran PLTMH sangat diharapkan agar semua masyarakat bisa menikmati fasilitas tersebut.
Kondisi kelistrikan Sulsel, khususnya di Kabupaten Bantaeng saat ini sangat memprihatinkan. Pemadaman aliran listrik sebagai akibat keterbatasan daya PLN kini mencapai 3 kali sehari dengan rata-rata pemadaman 2-4 jam/hari.
Pembangkit yang akan memanfaatkan air Sungai Jambi tersebut mampu menyinari 162 rumah, kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Perintamben) Kabupaten Bantaeng Ir Abd Rasyid.
Sebagai tanda akan dimulainya pembangunan pembangkit itu, Ketua Tim Sosialisasi dan Evaluasi Kegiatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Daerah Tertinggal (P2IPDT), Sofyan Johan bersama Kasubdit Identifikasi dan Analisis, Deputy Bidang Peningkatan Infrastruktur Kementerian Daerah Tertinggal, Rafdinal dan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah meninjau kesiapan lahan, Rabu (7/10).
Rafdinal mengatakan, tender pembangunan PLTMH Jambi sudah dilakukan di Jakarta. Ia berharap, Oktober 2009 pekerjaan konstruksinya sudah bisa dimulai. Karena itu, masyarakat disekitar diharapkan dapat membantu kelancaran pekerjaan sekaligus menjaga keamanannya agar pembangunan pembangkit listrik ini bisa dirampungkan hingga Desember 2009.
‘’Setelah pembangunannya rampung, saya berharap masyarakat dapat menjaga kelangsungannya agar fasilitas kelistrikan ini bisa dimanfaatkan berkelanjutan,’’ terangnya.
Rafdinal juga menyambut baik keinginan Bupati Bantaeng untuk memberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk mengelola pembangkit yang diharapkan membantu masyarakat desa memperoleh penerangan listrik.
Menyinggung soal keterbatasan waktu, ia meminta dinas dan lembaga terkait memperhatikan jadwal kegiatan pekerjaan proyek sebab sebagian besar peralatan tinggal dipasang. ‘’Perhatikan jadwal kegiatan proyek dengan baik agar pekerjaan bisa dilakukan tepat waktu,’’ pintanya.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah yang juga didampingi Kepala Bappeda HM Yasin MT menyambut baik perhatian Kementerian Daerah Tertinggal (PDT) terhadap pembangunan pembangkit listrik di daerah ini.
‘’Masalah listrik merupakan masalah nasional, namun kehadiran PLTMH diharapkan secara bertahap seluruh desa bisa melakukan mandiri energi dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada,’’ urainya.
Menurut bupati, hingga kini baru sekitar 50 persen dari 170 ribu penduduk Kabupaten Bantaeng yang menikmati aliran listrik PLN. Karena itu, kehadiran PLTMH sangat diharapkan agar semua masyarakat bisa menikmati fasilitas tersebut.
Kondisi kelistrikan Sulsel, khususnya di Kabupaten Bantaeng saat ini sangat memprihatinkan. Pemadaman aliran listrik sebagai akibat keterbatasan daya PLN kini mencapai 3 kali sehari dengan rata-rata pemadaman 2-4 jam/hari.
*****
Bantaeng, 9/10 – Lembaga nirlaba Australia, Acces AusAID menyatakan siap membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini.
Pernyataan kesiapan itu dikemukakan Program Director Access AusAID Fase II, Mr Paul Boon kepada Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah saat bertemu di Kantor Bupati Bantaeng, Kamis (8/10).
Mr Paul Boon pada pertemuan itu didampingi Koordinator Access AusAID Sulsel, Sartono dan Program Officer, Muh Nurfajri, sedang Bupati Bantaeng didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Ir Meyriany.
Pada kesempatan tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman tentang Aturan Pelaksanaan Kerjasama antara Access AusAID dengan Pemkab Bantaeng. Penandatanganan dilakukan Mr Paul Boon dan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah.
Menurut Paul Boon, kehadirannya di daerah ini karena melihat program Bupati yang wajar. Karena itu, perlu didukung sumber daya manusia dengan memanfaatkan masyarakat yang ada. Dengan demikian, akan terjadi interaksi yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Access AusAID sendiri akan membantu mengembangkan kapasitas sumber daya yang ada mulai dari tingkat desa hingga kecamatan dalam bentuk pelatihan. ‘’Kami akan melatih aparat terendah tersebut untuk membuat perencanaan yang baik serta program pengembangan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),’’ urainya.
Paul Boon mengaku sangat terkesan dengan program Bumdes yang baru pertama kali dilakukan. ‘’Ini merupakan program brilian dari pak Bupati. Makanya kami akan mendukung untuk mempersiapkan SDM-nya,’’ tandasnya sembari mengemukakan program bantuan peningkatan kapasitas pengelola Bumdes yang dimulai dengan melatih para bendahara yang sudah berjalan.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik keinginan Access AusAID membantu Pemkab Bantaeng untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah berjuluk Butta Toa ini.
Menurutnya, perhatian berbagai kalangan untuk membantu peningkatan kesejahteran masyarakat patut disyukuri dan didukung masyarakat. Bantuan ini sangat strategis untuk pembangunan ke depan, urainya.
Bupati berharap, semua elemen masyarakat memberikan dukungan agar SDM kita memiliki kapasitas yang baik. ‘’Selama ini, kita terkendala pada penyelenggara peningkatan kemampuan tersebut, kini ada Access AusAID. Dan program peningkatan kapasitas ini sesuai dengan program Rp 1 miliar/desa serta program PNPM (Program Nasional Masyarakat Mandiri) dan jenis bantuan lainnya yang langsung ke masyarakat.
Nurdin Abdullah juga mengemukakan program obsesi Pemda untuk menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai Kabupaten Benih Berbasis Teknologi. Untuk menuju ke obsesi tersebut Pemda melalui Badan Ketahanan Pangan sudah menangkar 20 varietas tanaman yang siap memenuhi kebutuhan kawasan timur Indonesia.
Selain menjadi Kabupaten Benih Berbasis Teknologi, desa-desa juga diharapkan menjadi Desa Mandiri Energi yang sudah dimulai dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTMH) di Desa Kampala, Kecamatan Ere Merasa.
Pernyataan kesiapan itu dikemukakan Program Director Access AusAID Fase II, Mr Paul Boon kepada Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah saat bertemu di Kantor Bupati Bantaeng, Kamis (8/10).
Mr Paul Boon pada pertemuan itu didampingi Koordinator Access AusAID Sulsel, Sartono dan Program Officer, Muh Nurfajri, sedang Bupati Bantaeng didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Ir Meyriany.
Pada kesempatan tersebut juga ditandatangani nota kesepahaman tentang Aturan Pelaksanaan Kerjasama antara Access AusAID dengan Pemkab Bantaeng. Penandatanganan dilakukan Mr Paul Boon dan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah.
Menurut Paul Boon, kehadirannya di daerah ini karena melihat program Bupati yang wajar. Karena itu, perlu didukung sumber daya manusia dengan memanfaatkan masyarakat yang ada. Dengan demikian, akan terjadi interaksi yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Access AusAID sendiri akan membantu mengembangkan kapasitas sumber daya yang ada mulai dari tingkat desa hingga kecamatan dalam bentuk pelatihan. ‘’Kami akan melatih aparat terendah tersebut untuk membuat perencanaan yang baik serta program pengembangan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),’’ urainya.
Paul Boon mengaku sangat terkesan dengan program Bumdes yang baru pertama kali dilakukan. ‘’Ini merupakan program brilian dari pak Bupati. Makanya kami akan mendukung untuk mempersiapkan SDM-nya,’’ tandasnya sembari mengemukakan program bantuan peningkatan kapasitas pengelola Bumdes yang dimulai dengan melatih para bendahara yang sudah berjalan.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik keinginan Access AusAID membantu Pemkab Bantaeng untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah berjuluk Butta Toa ini.
Menurutnya, perhatian berbagai kalangan untuk membantu peningkatan kesejahteran masyarakat patut disyukuri dan didukung masyarakat. Bantuan ini sangat strategis untuk pembangunan ke depan, urainya.
Bupati berharap, semua elemen masyarakat memberikan dukungan agar SDM kita memiliki kapasitas yang baik. ‘’Selama ini, kita terkendala pada penyelenggara peningkatan kemampuan tersebut, kini ada Access AusAID. Dan program peningkatan kapasitas ini sesuai dengan program Rp 1 miliar/desa serta program PNPM (Program Nasional Masyarakat Mandiri) dan jenis bantuan lainnya yang langsung ke masyarakat.
Nurdin Abdullah juga mengemukakan program obsesi Pemda untuk menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai Kabupaten Benih Berbasis Teknologi. Untuk menuju ke obsesi tersebut Pemda melalui Badan Ketahanan Pangan sudah menangkar 20 varietas tanaman yang siap memenuhi kebutuhan kawasan timur Indonesia.
Selain menjadi Kabupaten Benih Berbasis Teknologi, desa-desa juga diharapkan menjadi Desa Mandiri Energi yang sudah dimulai dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTMH) di Desa Kampala, Kecamatan Ere Merasa.
Bukan tidak mungkin bisa dijalankan di Bumi Letemammala Pak Samsu Niang punya ikatan emosional dengan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, dan info dari Pak Samsu Niang sekarang Bantaeng sudah menerapkan 3 M per desa.
Sumber : http://www.facebook.com/topic.php?uid=120544483210&topic=11197
Salam 165, Salam Anak Bangsa.
Semoga bisa bermanfaat untuk kemaslahatan ummat, daerah. Maju terus dan semoga menjadi yang terbaik.
Mohon doa dan dukungan ta semoga Allah SWT memberkati kita semua, Amin